Beasiswa, terlebih ke luar negeri, merupakan salah satu hal yang menjadi incaran banyak siswa. Karena dengan beasiswa beban biaya studi akan semakin ringan. Bahkan ada beberapa beasiswa yang menawarkan beasiswa penuh (full scholarship). Biasanya beasiswa ini menanggung seluruh kebutuhan kita selama studi, mulai dari biaya hidup, SPP, uang saku, dll. Nah, karena fasilitas inilah yang menjadikan persaingan untuk mendapatkan beasiswa pada umumnya ketat.
Dalam tahap mendapatkan beasiswa, selain mengajukan proposal, juga untuk beberapa beasiswa tertentu mengadakan wawancara calon pemerima beasiswa. Nah, berikut saya ambil dari beberapa sumber yang dapat kamu pakai sebagai gambran awal tentang pertanyaan dalam wawancara yang umumnya ditanyakan oleh tim penyeleksi beasiswa beserta beberapa tips menghadapinya.
Apa alasan Anda memilih perguruan tinggi ini?
Katakan sejujurnya sesuai keinginan dan cita-cita Anda. Pastikan, diri Anda yakin memilih perguruan tinggi ini.
Lagi mempersiapkan diri buat lomba, iseng-iseng cari artikel tips bermain tenis meja akhirnya ada artikel yang lumayan bagus untuk dishare. Ini datang nya dari Sean O’neill, 5 kali Juara Amerika dan 2 kali tim olimpiade. Berikut 21 tips yang dia bagi untuk kita.
1. Tentukan Target
Target diperlukan untuk peningkatan pada setiap level. Tentukan target jangka pendek dan jangka panjang. Contoh: Aku akan memenangkan divisi IV pada turnamen lokal yang akan datang. Atau saya akan memenangkan turnamen se-Indonesia. Pada lembar terpisah, tulis setiap pernyataan target dilengkapi dengan 5 langkah strategi untuk mencapai target tersebut. Taruh salinan dari target ini di tas tempat bet dan dibaca sebelum kita berlatih.
Bagi anda yang mau atau sedang belajar bahasa Inggris tetapi tidak tahu harus memulai dari mana, atau Anda sedang mengalami kebuntuan. Berikut beberapa tips yang dapat Anda coba untuk menambah kemampuan bahasa Inggris anda yang saya ambil dari beberapa sumber.
1.Mengambil kursus pendek:
Sejumlah kursus-kursus bahasa sekarang tersedia di mana-mana, di universitas atau perguruan tinggi lokal. Internet demikian juga banyak yang memberi layanan kursus bahasa asing. Silakan ketik kata kunci seperti: learning English, atau belajar bahasa Inggris online, kursus bahasa Inggris, dsb. Nah, ambillah kursus bahasa Inggris ini untuk memulai usaha anda.
1.Mengambil kursus pendek:
Sejumlah kursus-kursus bahasa sekarang tersedia di mana-mana, di universitas atau perguruan tinggi lokal. Internet demikian juga banyak yang memberi layanan kursus bahasa asing. Silakan ketik kata kunci seperti: learning English, atau belajar bahasa Inggris online, kursus bahasa Inggris, dsb. Nah, ambillah kursus bahasa Inggris ini untuk memulai usaha anda.
Ide tulisan ini nyeletuk ketika saya beberapa waktu yang lalu datang ke perpustakaan di kampus. Tidak seperti biasannya, hari itu ada tulisan di depan tempat penitipan barang, "Pengembalian buku dapat dilakukan dengan Self-Service di lantai 1". Seketika itu aku baru sadar kalo selama saya mengikuti sistem yang tidak efektif. Bayangkan setiap kali mengembalikan buku, kami selalu harus ke lantai 5, lalu balik lagi ke lantai 1. Saat itu saya jadi malu, kok sistem ini ndak kepikiran di kami.Dari sini saya berfiir gimana kalo sistem ini diterapkan di tempat bisnis kita?, kondisi seperti apa yang tepat untuk kita bisa menerapkannya?, apa keleibihan dan kekurangan dari penerapan sisitem seperti ini?.Ayo kita bahas.. tetep stay tune ya..he..
Pengertian
Menurut Bu Wiki, Self service is the practice of serving oneself, usually when purchasing items. Yap, self service merupakan sistem yang memposisikan pelanggan untuk mengambil barang kebutuhan mereka di toko kita. Ketika Anda pergi ke supermarket, mampir pasti anda akan mendapati sistem ini diterapkan disana. Ketika Anda pergi ke bandara dan mendapati box minuman ringan, dimana Anda tinggal memasukkan koin dan Anda bisa mengambil minuman yang ada. Dan banyak lagi bentuk sistem disekitar kita.
Menurut sumber lain disebutkan Self-service retail sales method adalah metode penjualan eceran yang menjual dari outlet penjualan langsung ke pengguna akhir (end user), biasanya dengan harga lebih rendah dari harga eceran penuh.
Menurut sumber lain disebutkan Self-service retail sales method adalah metode penjualan eceran yang menjual dari outlet penjualan langsung ke pengguna akhir (end user), biasanya dengan harga lebih rendah dari harga eceran penuh.
Mulanya dari baca buku punya teman, ternyata si penulis punya blog, trus setelah coba2 buka akhirnya ada artikel bagus. Berikut saya copy paste dari blog nya.
Salah seorang teman sejawat dokter menceritakan pengalamannya sewaktu mengerjakan sholat siang hari di rumahnya. Pada mulanya sholat berjalan adem ayem aman sentosa. Sampai akhirnya ada seekor ayam menerobos kamarnya dan bertengger di dekat makan siangnya yang rencananya mau disantap selepas sholat. Sholat yang tadinya dirasakan penuh hikmat kebijaksanaan, mulai berubah menjadi degup kekhawatiran.
Terjadi dilema ala buah simalakama. Pilihan antara mbatalin sholat buat ngusir ayam, atau sholat tetep diteruskan dengan resiko makan siangnya diembat dan dithotholi sang pithik. Akhirnya terbersit ide cemerlang melintas di benaknya. Jian, ngawur tenan.. sholat kok nyari ide. Apa itu idenya?
Saat rukuk, bacaan takbir biasa-biasa saja. Namun saat bangkit dari rukuk, bacaannya dibaca dengan kenceng dan sedikit membentak…. “Sssshhaaa…. mi’allohu liman hamidah..!!” Tak lupa kedua tangannya diangkat ke atas dengan lambaian tangan ala sabetannya Ki Dalang Oye Mantebh Sudarsono. Kontan saja si ayam kaget dan terbirit-birit lari sambil pethok-pethok. Si ayam minggat, dan teman sejawat tadi tetap bisa sholat. Tapi apakah khusyu’ ?? Embuh!! Yang jelas simbah jadi ngakak dengar cerita yang diragukan kebenarannya itu… :))
Lain lagi dengan rekan sejawat yang sekarang dines di Malang. Pemuja Gus Dur ini anak emasnya pak Kyai satu Pondok di Jawa Timur. Gaya sholatnya agak beda dari kebanyakan orang. Kalo lagi sholat cepetnya minta ampun. Tak hanya kilat, bahkan kilat khusus. Simbah suka nanya, “Kok cepet temen rek kon olehe solat..??”
Dia jawab singkat, “Halah, malaikate wis apal… ha wong podho wingi.. :D “ …Wooo.. njaluk dijantur lambene…
Memang kelihatannya banyak orang yang mulai melupakan kekhusyukan dalam sholat. Mau menjalani saja sudah syukur. Karena banyak juga yang gak mau menjalani dan meninggalkan sholat dengan alasan nyembah Allah itu banyak caranya, gak harus dengan sholat. Padahal yang ngomong itu muslim juga. Gak nyadar bahwa seorang yang menyembah Allah dengan cara yang dia karang sendiri itu sebenarnya dia sedang menyembah dirinya sendiri.
Imam Ghazali memberikan beberapa kiat agar sholat kita bisa khusyu’. Salah satunya adalah persiapan hati. Beberapa saat menjelang sholat, siapkan hati. Hadapkan hati pada Allah, dan kosongkan dari segala kesibukan yang melalaikan. Ini point paling penting. Coba simak lafadz adzan! Kalimat pertama adalah “ALLAHU AKBAR”. Artinya Allah Maha Besar. Maka saat itu, yang lain haruslah dianggap kecil. Segala sesuatu selain Allah adalah kecil, maka hanya Allah yang Maha Besar. Segala kesibukan apapun adalah kecil, yang Besar hanyalah Allah.
Dari sisi dzohir Imam Ghazali menyarankan agar saat sholat hendaknya dijauhkan dari pandangan yang mengganggu. Misalnya kain buat sholat, tempat sujud, baju, seyogyanya dihindarkan dari warna-warni gambar dan tulisan yang mengganggu. Ini susah. Lha sajadah mesjid saja diorek-orek dengan gambar yang macem-macem. Bahkan mesjidnya tak luput dari orek-orekan warna-warni dengan alasan seni. Belum lagi saat sholat jamaah, ada jamaah sholat yang memakai kaos bergambar dan bertulisan di punggungnya. Simbah pernah sholat di belakang mahasiswa yang pake kaos Dagadu, yang punggungnya ditulisi. Sialnya, isi tulisannya adalah kumpulan pisuhan Aseli Djogdja. Dari sejak “dengkulmu mlotrok” sampai “cangkemmu suwek” ada semua. Walah, sholat sinambi misuh-misuh ki… :((
Hal lain yang perlu dijaga adalah suara. Maka di saat ada orang sedang sholat, jangan mengangkat suara tinggi-tinggi. Mbikin bising, ribut-ribut atau gaduh. Herannya malah ada sebagian ibu-ibu ngrumpi di masjid di saat orang sedang sholat trus ditegur, malah njawab dengan kethus, “Eh situ kalo mau sholat ya sholat aja. Jangan dengerin kita-kita. Wong situnya yang gak khusyu kok kitanya disalahin!”
Dasar lambe sumur, asal nyobrot ya gitu itu. Simbah pernah usul, ibu-ibu model gitu dibledhosi mercon saja yang gedenya sak kempol. Jarak 5 meter lah. Begitu mbledos, lihat saja reaksi para simbok itu. Kalo protes tinggal bilang, “kalo mau ngrumpi ya ngrumpi aja. Jangan dengerin merconnya.. ntar malah kaget lho!!” Tapi usul simbah itu dianggep ekstrim plus berbau terorisme… :D Makanya gak pernah dijalani.
Kiat yang lain adalah memahami makna dari bacaan doa dan surat-surat yang dibaca. Ini membutuhkan pembelajaran. Agar diri kita tidak umak-umik, jopa-japu, hewes-hewes tapi gak paham maksudnya. Makanya yang namanya belajar itu seumur idup. Dikasih umur sewidak rolas, tapi al patekah gak mudeng maknane. Wah, muspro umure… gek wingi-wingi dho ngopo?? Kecuali memang baru mertobat dari mbegajul. Allah Maha Pemaap.
Yang jelas sholat khusyu itu perlu latihan terus. Bahkan latihan seumur hidup. Sambil terus berdoa, semoga diberi kekhusyu’an oleh Allah. Karena yang menguasai hati kita adalah Allah. Yang mbolak-mbalik hati kita juga Allah.
Sumber : http://pitutur.net
Salah seorang teman sejawat dokter menceritakan pengalamannya sewaktu mengerjakan sholat siang hari di rumahnya. Pada mulanya sholat berjalan adem ayem aman sentosa. Sampai akhirnya ada seekor ayam menerobos kamarnya dan bertengger di dekat makan siangnya yang rencananya mau disantap selepas sholat. Sholat yang tadinya dirasakan penuh hikmat kebijaksanaan, mulai berubah menjadi degup kekhawatiran.
Terjadi dilema ala buah simalakama. Pilihan antara mbatalin sholat buat ngusir ayam, atau sholat tetep diteruskan dengan resiko makan siangnya diembat dan dithotholi sang pithik. Akhirnya terbersit ide cemerlang melintas di benaknya. Jian, ngawur tenan.. sholat kok nyari ide. Apa itu idenya?
Saat rukuk, bacaan takbir biasa-biasa saja. Namun saat bangkit dari rukuk, bacaannya dibaca dengan kenceng dan sedikit membentak…. “Sssshhaaa…. mi’allohu liman hamidah..!!” Tak lupa kedua tangannya diangkat ke atas dengan lambaian tangan ala sabetannya Ki Dalang Oye Mantebh Sudarsono. Kontan saja si ayam kaget dan terbirit-birit lari sambil pethok-pethok. Si ayam minggat, dan teman sejawat tadi tetap bisa sholat. Tapi apakah khusyu’ ?? Embuh!! Yang jelas simbah jadi ngakak dengar cerita yang diragukan kebenarannya itu… :))
Lain lagi dengan rekan sejawat yang sekarang dines di Malang. Pemuja Gus Dur ini anak emasnya pak Kyai satu Pondok di Jawa Timur. Gaya sholatnya agak beda dari kebanyakan orang. Kalo lagi sholat cepetnya minta ampun. Tak hanya kilat, bahkan kilat khusus. Simbah suka nanya, “Kok cepet temen rek kon olehe solat..??”
Dia jawab singkat, “Halah, malaikate wis apal… ha wong podho wingi.. :D “ …Wooo.. njaluk dijantur lambene…
Memang kelihatannya banyak orang yang mulai melupakan kekhusyukan dalam sholat. Mau menjalani saja sudah syukur. Karena banyak juga yang gak mau menjalani dan meninggalkan sholat dengan alasan nyembah Allah itu banyak caranya, gak harus dengan sholat. Padahal yang ngomong itu muslim juga. Gak nyadar bahwa seorang yang menyembah Allah dengan cara yang dia karang sendiri itu sebenarnya dia sedang menyembah dirinya sendiri.
Imam Ghazali memberikan beberapa kiat agar sholat kita bisa khusyu’. Salah satunya adalah persiapan hati. Beberapa saat menjelang sholat, siapkan hati. Hadapkan hati pada Allah, dan kosongkan dari segala kesibukan yang melalaikan. Ini point paling penting. Coba simak lafadz adzan! Kalimat pertama adalah “ALLAHU AKBAR”. Artinya Allah Maha Besar. Maka saat itu, yang lain haruslah dianggap kecil. Segala sesuatu selain Allah adalah kecil, maka hanya Allah yang Maha Besar. Segala kesibukan apapun adalah kecil, yang Besar hanyalah Allah.
Dari sisi dzohir Imam Ghazali menyarankan agar saat sholat hendaknya dijauhkan dari pandangan yang mengganggu. Misalnya kain buat sholat, tempat sujud, baju, seyogyanya dihindarkan dari warna-warni gambar dan tulisan yang mengganggu. Ini susah. Lha sajadah mesjid saja diorek-orek dengan gambar yang macem-macem. Bahkan mesjidnya tak luput dari orek-orekan warna-warni dengan alasan seni. Belum lagi saat sholat jamaah, ada jamaah sholat yang memakai kaos bergambar dan bertulisan di punggungnya. Simbah pernah sholat di belakang mahasiswa yang pake kaos Dagadu, yang punggungnya ditulisi. Sialnya, isi tulisannya adalah kumpulan pisuhan Aseli Djogdja. Dari sejak “dengkulmu mlotrok” sampai “cangkemmu suwek” ada semua. Walah, sholat sinambi misuh-misuh ki… :((
Hal lain yang perlu dijaga adalah suara. Maka di saat ada orang sedang sholat, jangan mengangkat suara tinggi-tinggi. Mbikin bising, ribut-ribut atau gaduh. Herannya malah ada sebagian ibu-ibu ngrumpi di masjid di saat orang sedang sholat trus ditegur, malah njawab dengan kethus, “Eh situ kalo mau sholat ya sholat aja. Jangan dengerin kita-kita. Wong situnya yang gak khusyu kok kitanya disalahin!”
Dasar lambe sumur, asal nyobrot ya gitu itu. Simbah pernah usul, ibu-ibu model gitu dibledhosi mercon saja yang gedenya sak kempol. Jarak 5 meter lah. Begitu mbledos, lihat saja reaksi para simbok itu. Kalo protes tinggal bilang, “kalo mau ngrumpi ya ngrumpi aja. Jangan dengerin merconnya.. ntar malah kaget lho!!” Tapi usul simbah itu dianggep ekstrim plus berbau terorisme… :D Makanya gak pernah dijalani.
Kiat yang lain adalah memahami makna dari bacaan doa dan surat-surat yang dibaca. Ini membutuhkan pembelajaran. Agar diri kita tidak umak-umik, jopa-japu, hewes-hewes tapi gak paham maksudnya. Makanya yang namanya belajar itu seumur idup. Dikasih umur sewidak rolas, tapi al patekah gak mudeng maknane. Wah, muspro umure… gek wingi-wingi dho ngopo?? Kecuali memang baru mertobat dari mbegajul. Allah Maha Pemaap.
Yang jelas sholat khusyu itu perlu latihan terus. Bahkan latihan seumur hidup. Sambil terus berdoa, semoga diberi kekhusyu’an oleh Allah. Karena yang menguasai hati kita adalah Allah. Yang mbolak-mbalik hati kita juga Allah.
Sumber : http://pitutur.net
Sambil blog walking, mata saya tiba-tiba tertarik dengan sebuah artikel yang menurutku pas dengan keyakinan saya selama ini. Nah, langsung aja aku login ke blog ini. Klik..klik.. ketik terus keyboard n akhirnya jadi satu postingan berikut..he...
Artikel ini membahas beberapa kata yang kurang dianjurkan digunakan pada waktu berbicara di depan umum atau presentasi. Karena dengan penggunaan kata- kata tersebut justru akan mengurangi performance. Hmm..penasaran? kata- kata tersebut antara lain:
1. Mungkin
"Mungkin ini benar ..."
"Mungkin saya bisa menjawabnya..."
Seberapa sering kata ini anda gunakan?. Biasanya kata-kata ini akan terucap dengan tidak sengaja. Tapi anda harus hati-hati karena bagi pendengar yang jeli hal ini sangat kurang baik. Karena akan memberikan kesan seolah-olah anda sendiri tidak yakin. Padahal ketika anda berapa didepan sebagai pembicara, secara langsung anda harus yang paling yakin.
"Hal ini dapat dibenarkan jika.."
"Saya akan menjawabnya.."
So, yang pasti- pasti aja deh..:-)
2. Kebetulan
"Kebetulan, saya diminta untuk menyampaikan presentasi ini..."
"Kebetulan saya diamanahi sebagai ketua panitia"
Pernahkah anda mengucapkanya?. Pemilihan kata ini kurang bagus karena pendengar akan menganggap semua tanpa persiapan. Padahal bisa saja anda mempersiapkan slidenya presentasi semalaman suntuk. Dan lebih parah lagi kalo sampai pendengar akan menganggap bahwa anda menggunakan kata- kata itu untuk menjadi tameng atas ketidakpercayadirian anda. Nah, lo..
"Saya senang sekali dapat berada disini untuk menyampaikan presentasi kali ini, saya yakin anda pun juga demikian"
"Saya diamanahi sebagai ketua panitia dan semua yang akan kita lakukan ...."
3. (Akan) Mencoba
"Saya akan coba jelaskan poin ini.."
“Saya akan mencoba mempresentasikan tentang......”
He... he... kalo anda senyum- senyum sendiri berarti pernah secara tidak sengaja mengucapkannya :-). Seperti lagunya Dewa, Jangan Pernah Mencoba. Ato kayak iklan salah satu minyak kayu putih.. "Buat anak ko..coba-coba, buat presentasi ko coba-coba..". he...he..
"Poin ini menjelaskan tentang ..."
"Presentasi saya kali ini akan membahas tentang..."
Nah, waktunya koreksi diri nih, apa kata-kata berikut ini sering kita gunakan atau tidak?.Semoga bermanfaat.
Salam sukses
Artikel ini membahas beberapa kata yang kurang dianjurkan digunakan pada waktu berbicara di depan umum atau presentasi. Karena dengan penggunaan kata- kata tersebut justru akan mengurangi performance. Hmm..penasaran? kata- kata tersebut antara lain:
1. Mungkin
"Mungkin ini benar ..."
"Mungkin saya bisa menjawabnya..."
Seberapa sering kata ini anda gunakan?. Biasanya kata-kata ini akan terucap dengan tidak sengaja. Tapi anda harus hati-hati karena bagi pendengar yang jeli hal ini sangat kurang baik. Karena akan memberikan kesan seolah-olah anda sendiri tidak yakin. Padahal ketika anda berapa didepan sebagai pembicara, secara langsung anda harus yang paling yakin.
"Hal ini dapat dibenarkan jika.."
"Saya akan menjawabnya.."
So, yang pasti- pasti aja deh..:-)
2. Kebetulan
"Kebetulan, saya diminta untuk menyampaikan presentasi ini..."
"Kebetulan saya diamanahi sebagai ketua panitia"
Pernahkah anda mengucapkanya?. Pemilihan kata ini kurang bagus karena pendengar akan menganggap semua tanpa persiapan. Padahal bisa saja anda mempersiapkan slidenya presentasi semalaman suntuk. Dan lebih parah lagi kalo sampai pendengar akan menganggap bahwa anda menggunakan kata- kata itu untuk menjadi tameng atas ketidakpercayadirian anda. Nah, lo..
"Saya senang sekali dapat berada disini untuk menyampaikan presentasi kali ini, saya yakin anda pun juga demikian"
"Saya diamanahi sebagai ketua panitia dan semua yang akan kita lakukan ...."
3. (Akan) Mencoba
"Saya akan coba jelaskan poin ini.."
“Saya akan mencoba mempresentasikan tentang......”
He... he... kalo anda senyum- senyum sendiri berarti pernah secara tidak sengaja mengucapkannya :-). Seperti lagunya Dewa, Jangan Pernah Mencoba. Ato kayak iklan salah satu minyak kayu putih.. "Buat anak ko..coba-coba, buat presentasi ko coba-coba..". he...he..
"Poin ini menjelaskan tentang ..."
"Presentasi saya kali ini akan membahas tentang..."
Nah, waktunya koreksi diri nih, apa kata-kata berikut ini sering kita gunakan atau tidak?.Semoga bermanfaat.
Salam sukses
Silakan tulis comment kamu disini. Terima kasih sudah berkunjung di blog saya.
Menarik ketika malem ini aku buka emailku. Ada sebuah artikel yang menurutku menarik tentang belajar aktif. Menarik karena sering kali saya merasa bahwa ketika mempelajari sesuatu, terutama mata kuliah tertentu, saya menjadi seolah-olah tidak tahu arah. Tidak tahu apa yang sedang saya cacat, kenapa saya mencatatnya, tidak tahu harus mengambil apa dari yang saya catat, dan lain-lain. Tentu tidak menyenangkan ketika kita pada keadaan begitu bukan?. Nah, dari artikel ini saya seolah-olah diingatkan untuk mengkoreksi ulang cara mencatat saya selama ini.
Berikut adalah tips yang bisa dibagikan kepada anak, agar mereka dapat mencatat lebih efektif:
Mendengarkan secara aktif
Tanyakan kepada diri sendiri, "Apa yang guru harapkan dari aku untuk belajar? Mengapa? Apa yang dia katakan? Bagaimana hal itu berhubungan dengan subjek? Apakah itu penting? Apakah itu sesuatu yang harus saya pastikan untuk ingat? "Mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini akan memudahkan untuk memisahkan apa yang penting dari apa yang tidak penting.
Mengamati aktif
Perhatikan petunjuk-petunjuk yang didapat dari guru dan bahan bacaan. Petunjuk dalam bahan bacaan dapat berupa judul, huruf tebal, huruf miring, gambar, grafik, dan diagram. Beberapa buku yang menguraikan bab yang berisi topik penting. Lihat pada bagian dan bab ringkasan. Catat kesimpulan penulis atau guru.
Selain itu, perhatikan petujuk fisik dari guru. Setiap guru memiliki gaya yang unik, kita dapat menangkap poin penting dengan menjadi akrab dengan gaya itu. Aktifkan antena untuk ekspresi wajah, gerak tangan, gerakan tubuh dan saat guru menaikkan atau menurunkan suara. Perhatikan ketika ia mengulangi sebuah ide atau kata-kata, dan penuh perhatian pada apa yang ia menulis di papan tulis. Pastikan untuk selalu duduk di bagian depan - akan lebih mudah untuk menangkap petunjuk penting seperti itu.
Berpartisipasi
Jika tidak memahami sesuatu atau memiliki pertanyaan tentang hal itu, bertanyalah! Bergabung dalam diskusi. Beberapa orang menahan diri, mencemaskan pikiran orang lain. Survei menunjukkan bahwa orang-orang dalam audiens biasanya berpartisipasi. Lagi pula hal terburuk apa yang orang lain pikirkan - bahwa kita egois karena ingin mendapatkan pengetahuan baru?
Preview
Jika kita tahu apa yang akan dibahas oleh guru, preview materi dan mencari informasi sebanyak mungkin tentang materi itu sebelumnya. Memiliki beberapa pengetahuan akan membantu kita mengidentifikasi poin penting dalam proses pembelajaran.
Source : http://www.pelangi-tc.com
Cuaca cerah, matahari terlihat indah sore ini. Abis mandi, abis sholat. Badan seger. Klik,klik,klik. Nyalain komputer, tancep flashdisk. Jreng, ngeblog lagi.He..Melanjutkan pembahasan kemaren tentang Teknik Negosiasi Praktis (1) . Oiya, baru inget kalo judul yang ada atas sebenarnya terlintas begitu saja dikepalaku. Ndak tau kenapa, tiba-tiba tanagnku ngetiknya seperti itu. Tapi ndak apalah, ndak terlalu jelek-jelek amat.OK, kembali ke laptop..
Kalo kemaren kita sudah membahasa 2 langhkah pertama yang musti dilakukan, yaitu mengenal predikat dan metaprogram. Kali ini kita akan bahas tentang langkah-langkah selajutnya yang penting lainnya dalam menggunakan NLP dalam negosiasi.
3. Analog Marking
Contoh sederhananya kalo kita sedang menawarkan barang tertentu. "Barang yang bagus (sambil memegang dan menunjuk produk kita), tentu berbeda dengan barang yang asal - asalan (menunjuk produk lain, atau menunjuk ke objek selain produk kita)" . Secara tidak langsung lawan bicara kita akan terpengaruh dengan dan "terdoktrin" dengan sikap yang kita lakukan tersebut. Cara ini dilakukan berulang-ulang lawan kita menjadi "terbiasa" dengan kegiatan tersebut. Sehingga secara tidak sadar pula frame berfikir kita akan terbentuk mengikuti apa yang sering kita dengar. Tidak percaya?. Kalo saya tanya "Apapun makanannya, minumnya..?". Sepertinya sebagian besar anda akan memiliki jawaban yang sama. He.. itulah pentingnya analog marking.
Dalam negosiasi ini menjadi penting untuk mengungkapkan hal yang kita mau dengan memanfaatkan gerak tubuh, arah pandangan, nada bicara, dan lain-lain. Sehingga harapannya lawan bicara kita menerima pesan yang ingin kita sampaikan tanpa kita secara langsung kita ucapkan.
4. Chunking Strategy
Pernahkah anda mengkategorikan sesuatu hal memberinya memberinya nama kategori?. Misalkan jenis kategori adalah buah, hewan, kendaraan, dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk dalam ketegori itu misalnya apel, jeruk, semangka, dan mangga anda masukkan dalam kategori buah. Kemudian kadal, kerbau, sapi, dan cicak anda masukkan dalam kategori hewan, dan seterusnya.
Proses pengumpulan informasi sehingga penonton dapat dengan mudah memahami dikenal sebagai chungking. Chungking dibagi menjadi tiga yaitu Chungking up, chungking down dan chungking side. "In NLP, ‘chunking up’ refers to moving to more general or abstract pieces of information. While ‘chunking down’ means moving to more specific or detailed information", begitu kira-kira kata orang-orang NLP. Sedangkan chunking side lebih kepada mancari arternatif lain.
5. Pacing dan Leading
<Pacing diartikan sebagai mensejajarkan, yaitu upaya kita untuk meniru, menyamakan, mencocokkan atau memenuhi kebutuhan orang lain. Istilah dalam berbagai praktik pacing adalah mirroring (menirukan, menyamakan) dan matching (mencocokkan, memenuhi kebutuhan).
Setelah merasa berhasil melakukan pacing, sekarang giliran melakukan leading.Leading dilakukan dengan tujuan pendekatan agar orang lain mengikuti kemauan kita, kitapun seringkali mempraktikkan hal ini. Kita melakukan beberapa langkah untuk membuat lawan bicara kita merasa nyaman, merasa di posisi yang sama. Singkatnya kita membuatnya sejajar dan memperpendek ‘jarak’ antara kita dengan lawan bicara kita. Ketika kita telah di posisi yang sama, dengan relatif mudah kita bisa mengarahkannya untuk melakukan kemauan kita.
Sumber Gambar:
http://edge.papercutpm.com/
Kalo kemaren kita sudah membahasa 2 langhkah pertama yang musti dilakukan, yaitu mengenal predikat dan metaprogram. Kali ini kita akan bahas tentang langkah-langkah selajutnya yang penting lainnya dalam menggunakan NLP dalam negosiasi.
3. Analog Marking
Contoh sederhananya kalo kita sedang menawarkan barang tertentu. "Barang yang bagus (sambil memegang dan menunjuk produk kita), tentu berbeda dengan barang yang asal - asalan (menunjuk produk lain, atau menunjuk ke objek selain produk kita)" . Secara tidak langsung lawan bicara kita akan terpengaruh dengan dan "terdoktrin" dengan sikap yang kita lakukan tersebut. Cara ini dilakukan berulang-ulang lawan kita menjadi "terbiasa" dengan kegiatan tersebut. Sehingga secara tidak sadar pula frame berfikir kita akan terbentuk mengikuti apa yang sering kita dengar. Tidak percaya?. Kalo saya tanya "Apapun makanannya, minumnya..?". Sepertinya sebagian besar anda akan memiliki jawaban yang sama. He.. itulah pentingnya analog marking.
Dalam negosiasi ini menjadi penting untuk mengungkapkan hal yang kita mau dengan memanfaatkan gerak tubuh, arah pandangan, nada bicara, dan lain-lain. Sehingga harapannya lawan bicara kita menerima pesan yang ingin kita sampaikan tanpa kita secara langsung kita ucapkan.
4. Chunking Strategy
Pernahkah anda mengkategorikan sesuatu hal memberinya memberinya nama kategori?. Misalkan jenis kategori adalah buah, hewan, kendaraan, dan lain-lain. Sedangkan yang termasuk dalam ketegori itu misalnya apel, jeruk, semangka, dan mangga anda masukkan dalam kategori buah. Kemudian kadal, kerbau, sapi, dan cicak anda masukkan dalam kategori hewan, dan seterusnya.
Proses pengumpulan informasi sehingga penonton dapat dengan mudah memahami dikenal sebagai chungking. Chungking dibagi menjadi tiga yaitu Chungking up, chungking down dan chungking side. "In NLP, ‘chunking up’ refers to moving to more general or abstract pieces of information. While ‘chunking down’ means moving to more specific or detailed information", begitu kira-kira kata orang-orang NLP. Sedangkan chunking side lebih kepada mancari arternatif lain.
5. Pacing dan Leading
<Pacing diartikan sebagai mensejajarkan, yaitu upaya kita untuk meniru, menyamakan, mencocokkan atau memenuhi kebutuhan orang lain. Istilah dalam berbagai praktik pacing adalah mirroring (menirukan, menyamakan) dan matching (mencocokkan, memenuhi kebutuhan).
Setelah merasa berhasil melakukan pacing, sekarang giliran melakukan leading.Leading dilakukan dengan tujuan pendekatan agar orang lain mengikuti kemauan kita, kitapun seringkali mempraktikkan hal ini. Kita melakukan beberapa langkah untuk membuat lawan bicara kita merasa nyaman, merasa di posisi yang sama. Singkatnya kita membuatnya sejajar dan memperpendek ‘jarak’ antara kita dengan lawan bicara kita. Ketika kita telah di posisi yang sama, dengan relatif mudah kita bisa mengarahkannya untuk melakukan kemauan kita.
Sumber Gambar:
http://edge.papercutpm.com/
Ini oleh-oleh dari seminar yang diadakan Mein R. Uno Foundation, Komunitas Tangan Di Atas (TDA) dan Karya Salemba Empat (KSE) di perpustakaan pusat ITS beberapa waktu yang lalu. Acara yang menurutku berbobot tapi dikemas dengan gaya santai. Salut untuk semuanya.
Salah satu materi yang ada adalah teknik negosiasi dengan judul "Negotitation using NLP". Hmm.. bagi kamu yang belum tahu tentang NPL alias Neuro-Linguistic Programming (NLP) adalah model komunikasi interpersonal dan merupakan pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pembelajaran subyektif mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal. Kira-kira begitu kata Bu Wiki. Awalnya pikirku pasti pake kata-kata yang idealis, menggebu-gebu, dan "tingkat tinggi". Eh, ternyata santai abis.
Dalam materi ini dibahas beberapa langkah dalam menggunakan NLP dalam negosiasi. Langkah - langkah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengenal Predikat
Apa itu predikat yang selama ini kamu kenal?. Kalo ada kalimat "Saya makan roti", maka kamu dengan mudah akan menjawab bahwa predikat nya adalah kata "makan". Demikian juga dengan kalimat " Saya bermain bola", "Dia memakai sandal", dll. Tapi predikat yang dimaksud dengan predikat disini adalah lebih pada definisi jenjang penilaian yg dinyatakan secara kualitatif.
Karena dalam menilai sesuatu orang kaan menggunakan indera nya. Seperti kita tahu bahwa indera manusia ada 5 yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba, dan perasa. Nah, kamu musti tahu "predikat" apa yang dipakai orang dalam menilai sesuatu. Misalnya, ketika kamu memajang dagangan kamu, dan tiba-tiba ada orang datang dan penilaian dengan berkata " baunya harum ya mas". Tentu dengan mudah kita sekarang tahu dia sedang menggunakan "predikat" apa khan?. Dalam hal ini ikuti predikat yang dia gunakan dengan memperkenalkan jenis-jenis bau yang lain yang ada di produk kamu. Tentu kurang bijak jika kita menanggapinya dengan memberinya gambaran tentang "bentuk" produk kamu. Kurang klop.
2. MetaprogramKarena dalam menilai sesuatu orang kaan menggunakan indera nya. Seperti kita tahu bahwa indera manusia ada 5 yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba, dan perasa. Nah, kamu musti tahu "predikat" apa yang dipakai orang dalam menilai sesuatu. Misalnya, ketika kamu memajang dagangan kamu, dan tiba-tiba ada orang datang dan penilaian dengan berkata " baunya harum ya mas". Tentu dengan mudah kita sekarang tahu dia sedang menggunakan "predikat" apa khan?. Dalam hal ini ikuti predikat yang dia gunakan dengan memperkenalkan jenis-jenis bau yang lain yang ada di produk kamu. Tentu kurang bijak jika kita menanggapinya dengan memberinya gambaran tentang "bentuk" produk kamu. Kurang klop.
Hal ini juga ndak kalah penting penggunaannya dalamnegosiasi. Kata orang yang sudah paham tentang NLP, metaprogram merupakan program internal yang digunakan untuk mensortir dan menentukan hal-hal apa yang kita ingin menaruh perhatian. Pikiran melakukan generalisasi, menghapus dan mengedit (distort) beberapa informasi dari luar karena hanya mampu mengolah sedikit informasi pada saat yang sama.
Bingung?..he.. .kata - kata yangluarbiasa bukan?. Tapi saya akan menggunakan kata- kata yang mungkin akan mudah untuk dicerna.He..he.. Semoga artinya tetap sama. Sepemahamanku, metaprogram lebih kepada kecenderungan kita dalam berfikir saat kita menghadapi situasi tertentu. Kondisi yang mudah ditebak adalh ketika kita menghadapi permasalahan, ada dua kemungkinan yaitu kondisi "pengen" (toward) atau kondisi "menghindar" (step away). Gambaram mudahnya seperti ini, misalkan ketika kita datang tepat waktu saat kuliah atau datang ke sekolah, ketika kita ditanya "Kenapa kamu datang tepat waktu?". Ketika siswa A memeberikan jawaban "Saya pengen mengikuti mata pelajaran yang saya sukai". dan siswa B menjawab "Agar tidak kena hukuman". Nah, anda tahu khan mana yang berfikir toward direction dan mana yang berfikir step away direction. Dan ini sering terlontar dengan tidak sengaja pada diri anda. Pernahkah anda mengalaminya?.He..
Dalam penggunaannya, kamu musti jeli melihat ekspresi ini. Dan langkah selanjutnya adalah ikuti cara berfikirnya. Misalkan pada kasus kedua siswa diatas, kamu bisa menggunakan kata-kata toward direction dengan berkata " Kalo kamu dateng lebih pagi, kita bisa mendapat ilmu lebih banayk lo.." atau menggunakan kata step way direction dengan " Kalo ndak dateng pagi, kamu ndak boleh masuk kelas". Tanggapan ini dapat kamu gunakan sesuai dengan keprluan yang kamu mau. Toward atau Step way.
Ok, sementara itu dulu.. tips yang lain menyusul. To be continued...he...
Source :Bingung?..he.. .kata - kata yangluarbiasa bukan?. Tapi saya akan menggunakan kata- kata yang mungkin akan mudah untuk dicerna.He..he.. Semoga artinya tetap sama. Sepemahamanku, metaprogram lebih kepada kecenderungan kita dalam berfikir saat kita menghadapi situasi tertentu. Kondisi yang mudah ditebak adalh ketika kita menghadapi permasalahan, ada dua kemungkinan yaitu kondisi "pengen" (toward) atau kondisi "menghindar" (step away). Gambaram mudahnya seperti ini, misalkan ketika kita datang tepat waktu saat kuliah atau datang ke sekolah, ketika kita ditanya "Kenapa kamu datang tepat waktu?". Ketika siswa A memeberikan jawaban "Saya pengen mengikuti mata pelajaran yang saya sukai". dan siswa B menjawab "Agar tidak kena hukuman". Nah, anda tahu khan mana yang berfikir toward direction dan mana yang berfikir step away direction. Dan ini sering terlontar dengan tidak sengaja pada diri anda. Pernahkah anda mengalaminya?.He..
Dalam penggunaannya, kamu musti jeli melihat ekspresi ini. Dan langkah selanjutnya adalah ikuti cara berfikirnya. Misalkan pada kasus kedua siswa diatas, kamu bisa menggunakan kata-kata toward direction dengan berkata " Kalo kamu dateng lebih pagi, kita bisa mendapat ilmu lebih banayk lo.." atau menggunakan kata step way direction dengan " Kalo ndak dateng pagi, kamu ndak boleh masuk kelas". Tanggapan ini dapat kamu gunakan sesuai dengan keprluan yang kamu mau. Toward atau Step way.
Ok, sementara itu dulu.. tips yang lain menyusul. To be continued...he...
http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php
http://portalnlp.com/?p=20
images:
http://edge.papercutpm.com
Anda pernah membuat kuitansi?Anda pernah membuat bukti tanda terima?atau Anda pernah menerima brosur suatu produk?Nah anda telah bersentuhan dengan hal yang bernama korespondensi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, korespondensi diartikan sebagai perihal surat menyurat. Korespondensi dapat dilakukan pada berbagai tempat. Misalnya di kantor pemerintahan, institusi pendidikan, bank, dll.
Beberapa hal penting yang disampaikan oleh Bapak Samsul Bahktiar, dalam sesi Seminar Enterprenurship yang diadakan oleh Mien R.Uno Foundation bekerjasama dengan Komunitas Tangan Diatas (TDA) Surabaya dan Karya Salemba Empat (KSE) bertempat di ruang seminar perpustakaan pusat ITS lt.2 Kampus ITS Sukolilo, Sabtu (22/5). Owner sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT. Miniaturindo tersebut selalu mengingatkan bahwa kegiatan korespendensi tersebut tidak dapat dipandang sebelah mata. Karena banyak usaha yang baru dimulai, biasanya korespondensi banyak dikesampingkan. Bahkan kegiatan korespondensi yang sangat lengkap dan baik wajib diterapkan dalam suatu usaha dengan administrasi yang sudah tertata dengan baik. Masih menurut pria yang juga Ketua Divisi Mastermind TDA Surabaya ini, dengan adanya korespondensi, terdapat beberapa fungsi yang dapat kita peroleh, antara lain:
1. Sebagai bukti untuk dijadikan kekuatan hukum.
Fungsi korespondensi yang satu ini jelas mengacu pada bukti konkrit yang nantinya dapat meminimalisir adanya penyelewengan atau kegiatan curang yang dapat merugikan salah satu subjek yang bertransaksi. Dan legalitas nhukumnya menjadi semakin jelas. Bentuk korespondensi yang memiliki fungsi pertama ini anatara lain adalah Surat perjanjian, kuitansi, bukti tanda terima, faktur, dan lain- lain.
2. Sebagai referensi dalam merencanakan atau menindaklanjuti suatu transaksi
Hal ini lebih memosisikan korespondensi sebagai penjelas yang sifatnya kearah petunjuk teknis dan juga dokumentasi bagi suatu kegiatan. Bentuk korespondensi yang memiliki fungsi ini antara lain adalah Notulen rapat, jadwal pengerjaan, surat penunjukan, dal lain-lain.
3. Jaminan keamanan dan kepemilikan
Menjadi sesuatu hal yang penting ketika kita menghadapi suatu keadaan yang mengharuskan kita menunjukkan bukti bahwa apa yang kita usahakan itu adalah legal. Sehingga diperlukan suatu korespondensi yang dapat sewaktu- waktu dapat ditunjukkan pada pihak yang berwenang. Beberapa korespondensi yang memiliki fungsi ini adalah surat jalan, sertifikat, dan lain-lain.
4. Sebagai Media Promosi
Untuk mengenalkan atau mempromosikan perusahaan atau produk kita dibutuhkan suatu hal yang secara bersamaan dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan akan menjadi sangat tidak efektif jika kita, sebagai pemilik perusahaan atau produk tertentu, harus menjelaskan satu persatu ke banyak pihak. Terlebih secara bersamaaan. Sehingga disini korespondensi sangat diperlukan dalam usaha memperlacar usaha tersebut. Contoh bentuk korespondensi dengan fungsi ini anatar lain adalah Surat pemasaran, brosur, pamflet, company profile, pricelist, dan lain-lain.
Beliau mengisahkan manfaat menggunakan korespondensi yang baik dari pengalamannya sendiri ketika mendapat pesanan (order) produk yang dijual perusahaannya dari pemesan asal Iran. Bahkan pernah suatu ketika pesanan yang diterima rusak karena proses pengiriman. Pihak pemesan yang merasa baranga rusak menghubungi. "Nah,disini peran korespondensi sangat penting". Kemudian segera pihak PT.Miniaturindo segera merespon dengan cepat.
Terlihat dari hal -hal diatas bahwa korespondensi sangat penting dalam kelancaran kegiatan suatu usaha, sehingga kemmapuan dalam membuat korespondensi yang baik sangat diperlukan. Sering usaha-usaha, terlebih pada tahap awal, hal ini kurang diperhatikan. Untuk itu seiring berkembangnya usaha, jika kita terus mengembnagkan kemampuan korespondensi. Maka saat usaha kita telah menjadi besar, kemampuan korespondensi kita juga sudah mapan. Toh, semua untuk menunjang kesuksesan usaha kita. Bagaimana? masih mengesampingkan korespondensi?. Selamat belajar.
Beberapa hal penting yang disampaikan oleh Bapak Samsul Bahktiar, dalam sesi Seminar Enterprenurship yang diadakan oleh Mien R.Uno Foundation bekerjasama dengan Komunitas Tangan Diatas (TDA) Surabaya dan Karya Salemba Empat (KSE) bertempat di ruang seminar perpustakaan pusat ITS lt.2 Kampus ITS Sukolilo, Sabtu (22/5). Owner sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT. Miniaturindo tersebut selalu mengingatkan bahwa kegiatan korespendensi tersebut tidak dapat dipandang sebelah mata. Karena banyak usaha yang baru dimulai, biasanya korespondensi banyak dikesampingkan. Bahkan kegiatan korespondensi yang sangat lengkap dan baik wajib diterapkan dalam suatu usaha dengan administrasi yang sudah tertata dengan baik. Masih menurut pria yang juga Ketua Divisi Mastermind TDA Surabaya ini, dengan adanya korespondensi, terdapat beberapa fungsi yang dapat kita peroleh, antara lain:
1. Sebagai bukti untuk dijadikan kekuatan hukum.
Fungsi korespondensi yang satu ini jelas mengacu pada bukti konkrit yang nantinya dapat meminimalisir adanya penyelewengan atau kegiatan curang yang dapat merugikan salah satu subjek yang bertransaksi. Dan legalitas nhukumnya menjadi semakin jelas. Bentuk korespondensi yang memiliki fungsi pertama ini anatara lain adalah Surat perjanjian, kuitansi, bukti tanda terima, faktur, dan lain- lain.
2. Sebagai referensi dalam merencanakan atau menindaklanjuti suatu transaksi
Hal ini lebih memosisikan korespondensi sebagai penjelas yang sifatnya kearah petunjuk teknis dan juga dokumentasi bagi suatu kegiatan. Bentuk korespondensi yang memiliki fungsi ini antara lain adalah Notulen rapat, jadwal pengerjaan, surat penunjukan, dal lain-lain.
3. Jaminan keamanan dan kepemilikan
Menjadi sesuatu hal yang penting ketika kita menghadapi suatu keadaan yang mengharuskan kita menunjukkan bukti bahwa apa yang kita usahakan itu adalah legal. Sehingga diperlukan suatu korespondensi yang dapat sewaktu- waktu dapat ditunjukkan pada pihak yang berwenang. Beberapa korespondensi yang memiliki fungsi ini adalah surat jalan, sertifikat, dan lain-lain.
4. Sebagai Media Promosi
Untuk mengenalkan atau mempromosikan perusahaan atau produk kita dibutuhkan suatu hal yang secara bersamaan dapat dilakukan. Hal ini dikarenakan akan menjadi sangat tidak efektif jika kita, sebagai pemilik perusahaan atau produk tertentu, harus menjelaskan satu persatu ke banyak pihak. Terlebih secara bersamaaan. Sehingga disini korespondensi sangat diperlukan dalam usaha memperlacar usaha tersebut. Contoh bentuk korespondensi dengan fungsi ini anatar lain adalah Surat pemasaran, brosur, pamflet, company profile, pricelist, dan lain-lain.
Beliau mengisahkan manfaat menggunakan korespondensi yang baik dari pengalamannya sendiri ketika mendapat pesanan (order) produk yang dijual perusahaannya dari pemesan asal Iran. Bahkan pernah suatu ketika pesanan yang diterima rusak karena proses pengiriman. Pihak pemesan yang merasa baranga rusak menghubungi. "Nah,disini peran korespondensi sangat penting". Kemudian segera pihak PT.Miniaturindo segera merespon dengan cepat.
Terlihat dari hal -hal diatas bahwa korespondensi sangat penting dalam kelancaran kegiatan suatu usaha, sehingga kemmapuan dalam membuat korespondensi yang baik sangat diperlukan. Sering usaha-usaha, terlebih pada tahap awal, hal ini kurang diperhatikan. Untuk itu seiring berkembangnya usaha, jika kita terus mengembnagkan kemampuan korespondensi. Maka saat usaha kita telah menjadi besar, kemampuan korespondensi kita juga sudah mapan. Toh, semua untuk menunjang kesuksesan usaha kita. Bagaimana? masih mengesampingkan korespondensi?. Selamat belajar.
Tidak tahu kenapa tiba-tiba pikiranku mangkir di topik ini. Dan ndak tahu kenapa juga ngapain aku mikirkan hal-hal seperti ini. Tapi tanganku seakan ndak bisa berhenti ketika judul diatas udah terlanjur ku ketik. Akhirnya terus deh..he. Tapi udahlah, yang penting jangan buru-buru ditutup atau pindah ke halaman web lain. baca sejenak dan ambil renungannya.:-)
Waktu bukan variabel
Jam berapa sekarang?Tinggal berapa menit lagi?Masihkan ada waktu buat kita? Pertanyaan- pertanyaan yg sering kita dengar di kehidupan kita,tapi pernahkah anda bertanya,apa sebenarnya "waktu" itu? Kenapa Tuhan menciptakan waktu?Ada hal unik sekaligus aneh ketika saya renungkan hal ini.
Selama ini yang ku pahami bahwa sesuatu dikatakan variabel ketika dia dapat diganti-ganti nilainya untuk mendapatkan hasil tertentu. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia variabel memiliki definisi sesuatu yg dapat berubah; faktor atau unsur yg ikut menentukan perubahan. Sedangkan waktu tidak pernah ada yang sama. Kita bisa mengatakan sekarang,lusa,besok, 2 detik yang lalu, setengah jam yang lalu dan tahun depan, semuanya adalah hal yang berbeda. Berbeda bukan karena satuan waktunya, tetapi karena memiliki "masa" yang berbeda. Dan lebih ekstrem lagi kalo anda berani bahwa yang paling tidak dapat ditoleransi adalah waktu, tidak pernah dia berhenti sejenak saja. Menggilas apa aja yang berlalu.
Pandangan Ilmiah dan Psikologis
Kalo Albert Einstein menyatakan dalam Teori Relativitasnya bahwa waktu untuk benda-benda yang bergerak dengan kecepatan berbeda memiliki perbedaan waktu. Ilustrasinya sebagai berikut :
Kalau seorang astronot pergi naik pesawat ruang angkasa yang mencapai kecepatan 0.999 kali kecepatan cahaya maka 10 bulan bagi sang astronot sama dengan 18 tahun bagi manusia dibumi. Kalau waktu berangkat istri sang astronot baru melahirkan anak perempuan, maka setelah sang astronot pulang dari perjalanannya selama 10 bulan, ia dapati anak perempuannya telah menjadi gadis remaja umur 18 tahun.
Bahkan dalam ucapannya yang terkenal, “When you sit with a pretty girl for an hour it seems like a minute, but when you are on a hot stove, a minute seems like an hour. That’s relativity.” (Ketika Anda duduk berduaan dengan gadis cantik, waktu sejam akan terasa semenit, tetapi bila Anda duduk di atas kompor panas maka semenit akan terasa sejam lamanya. Itulah relativitas).Anda pernah mengalaminya? saya yakin anda akan memiliki pendapat yang sama.
Dalam Al-Quran pun dibahas hal ini, misalkan pada ayat ini, "Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114). Dalam ayat lain, "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5).
Dari sini kita tahu bahwa relatifitas yang dimaksud selalu terkait dengan kondisi ekstrem, misalnya pada kecepatan sangat tinggi, dalam hubunganya dengan keuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa, dan lain-lain. Nah bagi kita berlaku kondisi "standar" dalam kehidupan kita sehari - hari. Dan yang pasti "hukum" yang berlaku juga "hukum satndar". Dan yang terpenting setelah kita sadar dengan keadaan ini, bukan kemudian terlalu sibuk mempertanyakan kenapa keadaannya seperti ini, tetapi yang lebih bermanfaat adalah kita sibukkan diri kita dengan mengusahakan apa yang telah kita perbuat.Saya yakin anda punya cara sendiri untuk setidaknya menjadikan keadaan kita yang "standar" tersebut menjadi tidak "terasa terlalu pendek".
Saya harus balik ke kampus, dan tukang tambal ban nya udah selesai... Motorku udah beres..he..
Nice day untuk anda..
--
Depan warung bebek goreng purnama
Arif rahman hakim
Waktu bukan variabel
Jam berapa sekarang?Tinggal berapa menit lagi?Masihkan ada waktu buat kita? Pertanyaan- pertanyaan yg sering kita dengar di kehidupan kita,tapi pernahkah anda bertanya,apa sebenarnya "waktu" itu? Kenapa Tuhan menciptakan waktu?Ada hal unik sekaligus aneh ketika saya renungkan hal ini.
Selama ini yang ku pahami bahwa sesuatu dikatakan variabel ketika dia dapat diganti-ganti nilainya untuk mendapatkan hasil tertentu. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia variabel memiliki definisi sesuatu yg dapat berubah; faktor atau unsur yg ikut menentukan perubahan. Sedangkan waktu tidak pernah ada yang sama. Kita bisa mengatakan sekarang,lusa,besok, 2 detik yang lalu, setengah jam yang lalu dan tahun depan, semuanya adalah hal yang berbeda. Berbeda bukan karena satuan waktunya, tetapi karena memiliki "masa" yang berbeda. Dan lebih ekstrem lagi kalo anda berani bahwa yang paling tidak dapat ditoleransi adalah waktu, tidak pernah dia berhenti sejenak saja. Menggilas apa aja yang berlalu.
Pandangan Ilmiah dan Psikologis
Kalo Albert Einstein menyatakan dalam Teori Relativitasnya bahwa waktu untuk benda-benda yang bergerak dengan kecepatan berbeda memiliki perbedaan waktu. Ilustrasinya sebagai berikut :
Kalau seorang astronot pergi naik pesawat ruang angkasa yang mencapai kecepatan 0.999 kali kecepatan cahaya maka 10 bulan bagi sang astronot sama dengan 18 tahun bagi manusia dibumi. Kalau waktu berangkat istri sang astronot baru melahirkan anak perempuan, maka setelah sang astronot pulang dari perjalanannya selama 10 bulan, ia dapati anak perempuannya telah menjadi gadis remaja umur 18 tahun.
Bahkan dalam ucapannya yang terkenal, “When you sit with a pretty girl for an hour it seems like a minute, but when you are on a hot stove, a minute seems like an hour. That’s relativity.” (Ketika Anda duduk berduaan dengan gadis cantik, waktu sejam akan terasa semenit, tetapi bila Anda duduk di atas kompor panas maka semenit akan terasa sejam lamanya. Itulah relativitas).Anda pernah mengalaminya? saya yakin anda akan memiliki pendapat yang sama.
Dalam Al-Quran pun dibahas hal ini, misalkan pada ayat ini, "Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114). Dalam ayat lain, "Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5).
Dari sini kita tahu bahwa relatifitas yang dimaksud selalu terkait dengan kondisi ekstrem, misalnya pada kecepatan sangat tinggi, dalam hubunganya dengan keuasaan Tuhan Yang Maha Kuasa, dan lain-lain. Nah bagi kita berlaku kondisi "standar" dalam kehidupan kita sehari - hari. Dan yang pasti "hukum" yang berlaku juga "hukum satndar". Dan yang terpenting setelah kita sadar dengan keadaan ini, bukan kemudian terlalu sibuk mempertanyakan kenapa keadaannya seperti ini, tetapi yang lebih bermanfaat adalah kita sibukkan diri kita dengan mengusahakan apa yang telah kita perbuat.Saya yakin anda punya cara sendiri untuk setidaknya menjadikan keadaan kita yang "standar" tersebut menjadi tidak "terasa terlalu pendek".
Saya harus balik ke kampus, dan tukang tambal ban nya udah selesai... Motorku udah beres..he..
Nice day untuk anda..
--
Depan warung bebek goreng purnama
Arif rahman hakim