You Are Here: Home» Pengembangan diri » Mencatat Efektif, Belajar Aktif

Menarik ketika malem ini aku buka emailku. Ada sebuah artikel yang menurutku menarik tentang belajar aktif. Menarik karena sering kali saya merasa bahwa ketika mempelajari sesuatu, terutama mata kuliah tertentu, saya menjadi seolah-olah tidak tahu arah. Tidak tahu apa yang sedang saya cacat, kenapa saya mencatatnya, tidak tahu harus mengambil apa dari yang saya catat, dan lain-lain. Tentu tidak menyenangkan ketika kita pada keadaan begitu bukan?. Nah, dari artikel ini saya seolah-olah diingatkan untuk mengkoreksi ulang cara mencatat saya selama ini.

Berikut adalah tips yang bisa dibagikan kepada anak, agar mereka dapat mencatat lebih efektif:  


Mendengarkan secara aktif
Tanyakan kepada diri sendiri, "Apa yang guru harapkan dari aku untuk belajar? Mengapa? Apa yang dia katakan? Bagaimana hal itu berhubungan dengan subjek? Apakah itu penting? Apakah itu sesuatu yang harus saya pastikan untuk ingat? "Mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini akan memudahkan untuk memisahkan apa yang penting dari apa yang tidak penting.

Mengamati aktif
Perhatikan petunjuk-petunjuk yang didapat dari guru dan bahan bacaan.  Petunjuk dalam bahan bacaan dapat berupa judul, huruf tebal, huruf miring, gambar, grafik, dan diagram.  Beberapa buku yang menguraikan bab yang berisi topik penting.  Lihat pada bagian dan bab ringkasan. Catat kesimpulan penulis atau guru.
Selain itu, perhatikan petujuk fisik dari guru.  Setiap guru memiliki gaya yang unik, kita dapat menangkap poin penting dengan menjadi akrab dengan gaya itu. Aktifkan antena untuk ekspresi  wajah, gerak tangan, gerakan tubuh dan saat guru menaikkan atau menurunkan suara. Perhatikan ketika ia mengulangi sebuah ide atau kata-kata, dan penuh perhatian pada apa yang ia menulis di papan tulis. Pastikan untuk selalu duduk di bagian depan - akan lebih mudah untuk menangkap petunjuk penting seperti itu.

Berpartisipasi
Jika tidak memahami sesuatu atau memiliki pertanyaan tentang hal itu, bertanyalah! Bergabung dalam diskusi.  Beberapa orang menahan diri, mencemaskan pikiran orang lain. Survei menunjukkan bahwa orang-orang dalam audiens biasanya berpartisipasi. Lagi pula hal terburuk apa yang orang lain pikirkan - bahwa kita egois karena ingin mendapatkan pengetahuan baru?

Preview
Jika kita tahu apa yang akan dibahas oleh guru, preview materi dan mencari informasi sebanyak mungkin tentang materi  itu sebelumnya.  Memiliki beberapa pengetahuan akan membantu kita mengidentifikasi poin penting dalam proses pembelajaran.

Source : http://www.pelangi-tc.com

5 comments

  1. Anonim says:

    mantap pisan euy mas aksin resepnya..
    .ijang.

  2. warcoff says:

    tq infona :)

  3. Unknown says:

    halo mas, suwun.. nang ndi ki?

  4. Unknown says:

    waroeng coffe, salam kenal.. :-)

Leave a Reply